Dan aku masih ingat sayang...
Di kencan ketujuh kita setelah jadian.
Hari itu, di kota Medan, Sabtu 9 Januari 2010
Kita janjian menonton film romantis-romantis kesukaanmu
Meski ini mimpi buruk bagiku yang tak suka film romantis-romantis.
Tak apalah demi ciuman pertama, pikirku.
Lagian, ini kencan terakhir kita sebelum besok aku kembali merantau ke Maumere


Itu kencan ketujuh,
Tapi tetap saja aku gugup,
Terlebih sebelumnya, dikencan ke enam aku kentut beirama dangdut sebelum berhasil mengecupmu..
Ah...
Pura-pura lupa saja pikirku...


Aku kemudian mandi,
Makan, karena kupikir uangku tak cukup untuk membayari makan kita berdua.
Apalagi ditambah tiket nonton dan popcorn rasa manis pedas kesukaanmu,
Tak apa-apa juga pikirku,
(lagi-lagi) Demi ciuman pertama darimu

Memakai pakaian terbagus yang kumiliki
Meminjam diam-diam parfume milik teman sekos
Berangkat setelah tanpa ijin membawa motor butut kawanku,
-tenang saja sayank, dia ngerti kok-

Aku berangkat menjemputmu,
Dengan keyakinan teguh: Malam ini aku harus menciummu untuk pertama kalinya..

Dan, disitulah kita...
Dikeremangan cahaya pantulan layar bioskop
Kamu serius menonton filmnya,
Dan aku serius menontonmu,
Memandangimu lekat-lekat. Cantik...
Hingga aku terlena...

Dan Puji Tuhan filmnya berakhir romantis...
Yang kuingat cuman adegan ciuman sesaat sebelum filmnya berakhir...
Seolah-olah dalam anganku pemerannya berubah jadi kau dan aku...
Akhirnya mimpiku menciummu kesampaian..
Tapi....

Tepukanmu dijidatku membangunkanku,
Rupanya aku tidur bermimpi ditengah-tengah pemutaran film
Dan itu artinya aku belum menciummu...
"Sial, kenapa kenyataan tak seindah mimpi?"

Kita beranjak,
Menemanimu makan..
Iya, menemanimu makan.
Aku menemani, kau yang makan..
Tak apa-apa..
"Toh aku masih berharap ciuman pertama itu..!" batinku

Sudah mau kuutarakan aku mau menciummu..
Tapi lidah ini kelu tak berdaya melawan "ketakutan"

Selesai makan,
Pulang,
Aku gelisah memboncengmu,
Tipis harapanku untuk memperoleh ciumanmu di kencan kali ini,
Galau aku sayang..
Waktu itu galau sekali...
Besok aku akan berangkat ke Maumere...
Dan pulang entah berapa tahun lagi..

Hingga secercah harapan muncul saat kau memelukku di atas motor butut itu..
(Beruntung kali motor butu itu jadi saksinya)

Tiba di kosanmu,
Kamu turun,
"Terimakasih ya sayank, dah menemaniku. Aku senang.. Aku pasti menunggumu datang lagi. Besok aku tak bisa menemanimu ke bandara. Selamat jalan ya sayang...!" katamu
Hingga akhirnya kamu menciumku juga..
Cupsss... <---ini beneran ya cara menuliskan kedua bibir menyatu?

Dan tiba-tiba kamu berlari masuk ke kosanmu.
Aku masih mematung kaku,
padahal kamu sudah masuk ke kosanmu..
Kupukul kedua pipiku,
Ahaa..
aku tak bermimpi...
Aku senang.. Senanggggg.... Senanggggg....
Aku berlari memutari sepeda motor butut yang lagi-lagi beruntung jadi saksi itu..
Melampiaskan kesenanganku dengan menendang bannya..
Braakk... hingga motornya jatuh..!

Dan saat kuberdirikan,
ku start lagi,
mesinnya tak menyala...
Arrgghhhh...
Terpaksa aku menuntunnya pulang...
Tak apa, toh aku bahagia...
Bahagia tak tertandingi sayank...

Iya, bahagia yang pasti berlanjut selamanya,
kalo malam itu kamu gak meng-sms- aku sayang...
"Yank, lain kali kalo mau kencan, jangan makan-makan jengkol ya..!"

Senin, 10 Mei 2010 di 22.09 , 0 Comments

di 22.09 , 0 Comments